Minggu, 01 Juli 2012

E.L.F






 YESUNG,DONGHAE,KYUHYUN :)))))))))))

Smile Of LOVE


SMILE Of Love 

Cinta itu emang gak harus di miliki,. Cinta itu gak seharusnya di dapati..
Cinta itu harus rela di tinggalkan dan ,meninggalkan 
Cinta butuh kekuatan dan sakit hati adalah
"MUSUHNYA"



________________________________________________________________________

Bab 1

 "Oke,nanti kita lanjutin pembicaraan kita besok.!" Tanpa berfikir panjang Ica sudah menutup pembicarannya dengan Dea ya, mereka memang bersahabatan sejak mereka kecil, keluarga Ica juga sangat mengenal baik keluarga Dea, ya sudah sepantasnya mereka dikatakan sebagai saudara yang tak bisa di pisahkan. Sebenarnya Ica sedang malas membuka mulut hanya untuk berbicara dengan Dea, karena suatu masalah yang menurut Ica itu masalah besar. Ya! Masalahnya adalah, Dea dekat dengan orang yang di sukai Ica.Dea tau perbuatan Dea membuat Ica cemburu. Tapi entahlah, Demi sahabat Ica rela Dea dekat dengan Valdo, Orang yang selama ini Ica impi-impikan. Tapi.. Entahlah Ica tak mau memperpanjang masalah.

___________________________
Di Sekolah..
"Kamu kenapa si Ca? Kayaknya ngebetein banget dari kemarin?Ada masalah? Cerita dong!" pinta Dea kepada ku,aahh!,aku sangat benci dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting itu. Dea seperti orang yang sedang mengintrogasiku di kantor polisi. "Sudahlah itu tidak penting!." jawabku dengan dingin dan senyuman ketus. Sepertinya Dea semakin bingung atas tingkah lakuku setiap hari kepadanya. Aku ingin sekali untuk tidak bersikap dingin dan ketus terhadapnya tapi.. kenapa semua ini tidak bisa ku cegah? sepantasnya aku tidak bersikap seperti ini. Ya sudahlah, aku tidak mengerti dengan diriku! hanya masalah seorang Valdo, laki-laki itu banyak bukan cuman dia!. Aku berusaha menepis semua tingkah laku ku pada Dea tapi sangat sulit bagiku. Semakin hari semakin dekat hubungan Dea dengan Valdo. Itu yang membuat aku marah!. Oke, Valdo bukan siapa-siapa aku. Lupakan!
"Ca, Jalan yuk, gimana?" tanya Dea padaku, dengan tatapan yang memelas dan perlu di kasihani. Aku hanya mengangguk dan tersenyum malas, sepertinya tak ada gairah untuk jalan-jalan bersama Dea, Tapi aku ingin melepaskan semuannya untuk sementara. "Yeay! ayu ca, kita mau ke mana?ke mall,tempat makan atau apa?" tanya Dea dengan suara ceria dan senang "aku tak mau ke mana-mana! aku hanya ingin sendiri." aku tidak mengerti kenapa kata-kata itu keluar dari mulutku aku bingung aku malas aku.. sangat-sangat bosan. "yah? kamu marah sama aku ca? aku tau kamu marah sama aku dan aku...", aku langsung memotong pembicaraan Dea yang membosankan "Aku gak marah sama kamu, aku hanya bete", "Dari kemarin kamu bete terus?kenapa?" Ingin sekali aku menjawab pertanyaan itu dengan jawaban "AKU BETE KARENA KAMU!" Tapi sepertinya jawaban itu hanya bisa ku simpan dalam hati. "ayo jalan!" ajaku dengan suara agak malas dan bete. Dea hanya menganggukan kepala dan tersenyum senang, Hari yang membosankan untuk ku.
______________________________________

Setelah jalan-jalan aku memutuskan untuk pulamg ke rumah dan tidak bermain ke rumah Dea, ya memang Aku dan Dea tetanggan , Aku juga memutuskan untuk tidak pulang bersama Dea, Aku juga tidak tau apakah Dea sudah pulang atau belum?. Aku malas pulang bersamannya, Sepanjang perjalanan pulang aku masih memikirkan sikap ku pada dea, apakah berlebihan atau tidak? Tanpa ku sadari aku menendang botol minuman dan PLUK! "aw, apaan nih?!" teriak seorang laki-laki dengan suara lantang dan kedengaran agak kesakitan, sepertinya aku menendang botol itu ke arah laki-laki itu. Aduh bagaimana ini? apa aku harus pergi lari ke rumah atau meminta maaf? baiklah ku putuskan untuk pergi ke rumah saja, aku takut kalau pria itu berbuat macam-macam padaku. Sebelum aku berlari tiba-tiba ada tangan yang dingin memegang pergelangan tanganku dan mencegah ku pergi . " Wah, pasti kamu ya yang melempar botol ini dan mengenai kepala ku?" tanya seorang laki-laki dengan logat bahasa indonesia yang masih  terpatah-patah. Aku hanya menutup mukaku dan mengangguk dengan takut, sungguh malunya aku. "oh, kamu ya? oke no problem, gapapa aku lebih suka orang jujur dari pada melarikan kesalahannya". Fiuh, aku mengangguk senang dan lega ternyata orang itu tidak jahat bertolak belakang sekali dengan yang ku pikirkan. "oke, see you " dengan cepat laki-laki itu langsung berbalik badan dan berlari ke lapangan basket yang berada di komplek rumahku. Aku langsung lari pulang ke rumah dan masih merasa bersalah. Aku juga lupa tidak minta maaf dan tidak sempat melihat mukannya karna mukaku terus ku tutupi.

------------------------------------------------------------------- continue

Bab 2

 KRINGGGGGG.. jam membangunkanku tepat pada jam 5 pagi. Rasanya mataku tidak ingin melek, dan badan ku masih ingin menempel di kasur. " Hoaam" seru ku. Matahari bagaikan menyuruku segera beranjak dari tempat tidur. uh, pagi yang menyebalkan! keluhku pada diri sendiri. oke fine! aku harus semangat . Dengan sigap aku segera menghambil handuk, mandi, berganti baju dan sarapan.setelah mandi dan berganti baju aku segera menyusuri ruang makan  dengan terpogoh-pogoh dan malas-malasan.  Di sana sudah ada adiku, kaka ku,mama dan papa, ya aku memang punya adek dan kakak cewe dan cowo. Tapi tidak ada satu pun diantara mereka yang menyenangkan. "kenapa gak makan rotinya ka? enak loh " tanya adeku, kiara. ya dia memang tukang makan. Aku hanya tersenyum ketus dan cuek, tidak peduli mau aku apakan roti di hadapanku. Di buang atau di makan? entahlah. Baiklah ku putuskan untuk ku makan, dari pada nanti di sekolah pingsan ? fiuh. "Dek, mau berankat bareng kakak gak?" tanya kak Ian padaku, memang setiap berangkat sekolah aku dan Kakaku memang berangkat bersama, hanya saja kali ini aku tak mau, aku mau berangkat sendiri . "gak ka, aku mau sendiri aja"  jawab ku dengan muka malas. Kak Ian hanya ber-oh saja dan langsung berjalan keluar rumah dan menaiki motor.Setelah sarapan aku langsung berpamitan pada mama dan papaku yang juga ingin pergi ke kantor. Jalanan yang ku lalui terasa seperti jalanan yang asing bagiku. Entah kenapa mungkin saja aku memang sedang malas. Sepanjang perjalanan aku ngedumel pada diriku sendiri, entah kenapa. 
_________________________________________________
Tiba-tiba saja saat aku melihat ke jalan raya aku melihat Valdo dan Dea mereka berboncengan berdua? Ya! Berdua. Sungguh aneh, aku tidak percaya. Aku mengerjap 1 kali 2 kali. ya benar itu Valdo. Ada apa dengan semua ini? apakah Valdo dan Dea pacaran? ataukah hanya teman biasa? Ah! aku tidak mau memikirkan ini tapi.. aku merasa hatiku hancur dan tercabik-cabik. Oke! walaupun Valdo bukan siapa-siapa aku tapi.. kenapa aku merasa seperti ini? Tak terbendung lagi, air mata ku dengan cepat mengalir satu persatu, apa yg sebenarnya terjadi padaku? Cemburu? Valdo bukan siapa-siapa kamu Ica!Rasanya aku ingin marah,sepertinya semua yang ku lakukan itu salah tapi ku tahan diriku untuk tidak terbawa emosi. Sebuah sapu tangan telah siap di hadapanku. "Nih, sapu tangan. jangan menangis lagi , apa perlu ku belikan balon?" Canda seorang laki-laki padaku, dengan cepat aku mengambil sapu tangan dan "Trimakasih" , lelaki itu hanya berkedip pada ku, apa-apan ini? Baru setengah jalan laki-laki itu kembali menghadapku dan berkata "Kamu yang kemarin ngelempar aku dengan hmmm, botol kan?" Astaga, aku terlonjak kaget? apakah dia yang aku lempar botol kemarin? aku hanya mengangguk dan membisu, aku malu karena aku belum meminta maaf. "oh, siapa namanu? sudah aku maafkan ko tenang saja" serunya padaku, dia berkata seperti bisa membaca pikiranku. "i..iyaa.. sorry ya ka, nama aku Ica" jawab ku dengan terbata-bata, "Hah? kaka? haha  oh nama aku Bryan salam kenal, oya? kamu kelas berapa sekolah d mana? "yaa, mungkin saja kau kaka kelasku kan? kelas 11 sekolah di SMA Pelita  Bunda kalau kamu?" taanya ku tanpa malu "ya, kamu memang adik kelasku, aku sekolah di pelita juga, mulai sekarang aku masuk sekolah aku orang baru di sini aku pindahan dari Thailand aku kelas 12" . Aku hanya ber-oh dan mengangguk sambil meleparkan senyuman padanya,tapi ada satuhal yang membuat aku bingung "kok, kaka gak pakai seragam? sekarang kan udah jam  6.15? apa gak kesiangan?" , Bryan hanya mengangkat bahu dan mulai beranjak pergi dari hadapanku. Apa yang terjadi?
_______________________________________________________________________


Bab 3

   " Pagi ica " sapa seseorang di belakang ku, aku kaget, dan aku segera menoleh ke belakang. "oh,Dea kenapa? mana Valdo?biasanya Valdo selalu bersamamu" Jawab ku sambil melihat ke kiri dan ke kanan. "ih apan sih kamu ca? kamu nyindir aku atau apa?" tanya Dea dengan muka yang bingung. Aku      hanya mengangkat bahu dan segera meninggalkan Dea sendirian. Tak peduli Dea marah kesal atau apa. Tapi Dea tidak marah dia juga tidak kesal, Dia malah mengikutiku di belakang. "ada apa?"tanya ku pada Dea sambil menoleh ke arahnya. "Kamu lihat?" tanya Dea padaku, kali ini Dea sepertinya sangat serius. "Lihat? lihat apa?". Dea hanya menunduk dan menggeleng "Lupakan." serunya padaku. Dea segera pergi meninggalkan aku , aku tidak mengerti dengan Dea kenapa dia? apa ada yang salah dengan perkataan ku tadi ?
   ___________________________________________________________________


      Dari tadi pagi sepertinya aku belum melihat ka Bryan di sekolah. Dia ke mana? apa dia terlambat , di hukum atau tidak masuk?. Ah entahlah. Pikiran ku segera berpaling pada Dea, Dia tidak seperti biasa. Biasannya di saat istirahat begini dia pergi ke ruang kelasku, Ya memang kami beda kelas aku di kls 11 A dan Dea di kelas 11 B. Baiklah kali ini aku yang menghampirinya. Ku lihat di kelas 11 B tidak ada Dea tempat duduknya kosong hanya ada beberapa anak di kelasnya yang sedang ngobrol dan bersenda gurau dengan sesamannya. Aku iri dengan mereka yang mempunyai hubungan baik dengan sahabat-sahabatnya, Sedangkan aku dan Dea? ya! hubungan kami sedang tidak baik dan tidak stabil. Ku putuskan untuk menyusuri taman belakang dan mencari Dea biasanya kalau dia sedang sedih atau ngambek dia duduk di taman belakang sendirian.Belum sempat aku menyusuri taman , aku melihat Dea sedang duduk di dekat perpustakaan dia kelihatan hepi tapi sepertinya dia sedang bercanda-canda dengan seseorang. Siapa yang berani menggantikan  posisi ku sebagai sahabatnya? wah berani sekali. Aku lari dan ingin menghampiri Dea Setengah perjalanan langkahku terhenti, Ketika aku melihat Dea dengan Valdo. Aku mengerjap 1 kali 2 kali dan 3 kali. Apa aku salah lihat? Tidak-tidak ini benar-benar Valdo . Sedang apa mereka? Tadi pagi Dea kelihatan sangat sedih tapi sekarang? dia terlihat tertawa-tawa dengan Valdo. Tanpa ku percaya mereka,mereka berpegangan tangan . Aku putus asa. Aku hampir menangis tapi aku harus tahan aku memejamkan mata dan kembali ke kelas dengan kepala tertunduk. Apa? kenapa aku merasa semua ini tidak wajar? Aku tau Valdo bukan miliku aku tau. Tapi hatiku tidak bisa menahan semua ini.
___________________________________________________________________


                                                                                Bab 4
    
                        KRINGGGGG , Tanda Bel pulang sekolah berbunyi , anak-anak membereskan buku pelajarannya masing-masing dan di masukan ke dalam tas. "Ada 1 pengumuman,besok dan lusa semua anak di liburkan karena guru-guru ada seminar di Jakarta" perintah ibu Fany. Yeeaaaaahh! Semua anak bersorak riang dan gembira tapi aku hanya tersenyum " Kenapa ca? kok gak senang?" tanya Melita kepadaku, Melita adalah teman sebangku ku dan teman seekelasku dia anak yang baik dan pintar. Aku hanya tersenyum ketus dan mengangkat bahu. Meita kawatir dengan ku, akhirnya dia bertanya lagi " apa? kamu kenapa? kamu sakit? " tanya melita sambil memegang keningku. " Aku gapapa ko mel, hanya ada problem sedikit dengan teman." jawab ku sambil mengambil tas. " Siapa ? Dea?" ya tepat sekali , jawaban melita. pertanyaan Melita membuat aku ingin menceritakan kejadian saat istirahat tapi sebaiknya tidak. "ya, hanya sedikit problem kamu gak gak usah cemas ya" seru ku sambil melempar senyuman yang ku buat supaya senyuman ku kelihatan tulus. Melita hanya mengangguk  tersenyum dan menepuk punggungku, Ya! Melita memang baik padaku.
________________________________________________________________________


             "fiuh hari yang melelahkan" seruku sambil terus menyusuri jalanan komplek rumahku. Hari ini aku merasa sangat lelah dan ingin cepat-cepat untuk tidur. Rasanya hatiku masih sakit saat mengingat kejadian saat istirahat tadi. Aku hanya menggeleng - geleng kepala dan rasanya aku tidak mau mengingat kejadian tadi. "Hei" seseorang menepuk punggungku dan sepertinya suaranya tidak asing bagiku, ya ini kak Bryan. " apa ?" tanya ku dengan dingin. Bryan menarik ku ke lapangan basket tempat biasanya ia bermain, di sana terlihat sepi dan tidak ada orang."Apa yang kau mau dariku?" Tanya ku dengan tatapan bingung. " Aku mau kau melempar bola ini ke dalam ring" jawab kak Bryan sambil menunjuk ke arah ring basket. Huh menyebalkan belum tau saja dia bahwa aku juara basket di sekolah waktu SMP . " lihat saja" kataku dengan suara nada yang meninggikan. Kak Bryan hanya menaikan 1 alisnya . Aku mulai menaiki bola dan ku lempar ke dalam ring dan Masuk!. "Good job" puji Kak Bryan senyum ku mengembang dan tertawa-tawa. Rasanya kejadian tadi siang untuk sementara terhempas begitu saja dari pikiranku. "Dek, makan es krim yuk" ajak kak Bryan . Kak Bryan mengajak ku makan Es krim? apa aku tidak salah dengar? Baru kali ini aku merasakan kebahagian seperti ini. " Yeh bengong, kenapa? pasti kamu terpesona sama aku ahaha" canda kak Bryan aku segera menjitaknya " Kau ini jelek!" ejek ku kembali aku segera berlari dan di ikuti oleh Kak Bryan . Ini menyenangkan.